MenurutIGAK Wardani,dkk (2007:1.4) "Penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat" Contoh PTK SD Kelas IV – Penelitian ini dilakukan di kelas dengan melakukan PTK guna untuk memperbaiki pembelajaran pada kelas kelas dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tidak semua kelas melakukan PTK, seperti yang sudah kami jelaskan bahwa hanya kelas tertentu saja, seperti misalnya kelas yang dianggap bermasalah, atau proses belajar mengajar di dalam kelas tersebut tidak optimal atau Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat beberapa unsur yang terkandung di dalamnya, yaitu PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru atau pengajar, apabila di dalam kelas tersebut terdapat masalahPTK Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan jika memang terdapat masalah yang dihadapi oleh guru pada kelas tersebutPTK Memang harus diadakan karena masih banyak sekali proses pembelajaran yang dimaksimalkan oleh pendidik atau juga Contoh Proposal PTK SMA BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSaat ini kita menghadapi era globalisasi yang diringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, seseorang dituntut untuk memanfaatkan informasi dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan bernalar tinggi serta mempunyai kemampuan memproses informasi sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan IPTEK. SDM Indonesia sendiri masih mengalami kekurangan dalam menciptakan teknologi yang sudah semakin maju seperti saat ini. Kurangnya SDM yang berkualitas dikarenakan oleh pemahaman seseorang terhadap suatu ilmu yang tidak maksimal, khususnya ilmu-ilmu yang berhubungan dengan teknologi yang mendasar seperti satu karakteristik dari matematika adalah memiliki objek yang bersifat abstrak, ini berarti objek matematika berada dalam alam pikiran manusia, sedangkan realisasinya dengan menggunakan benda-benda yang terdapat disekitar kita. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan siswa mengalami kesusahan dalam mempelajari matematika. Banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu sangatlah sulit. Selama ini guru seolah-olah menjadi pemegang kekuasaan yang sepenuhnya di dalam kelas. Guru sebagai objek dan murid sebagi objek. Pembelajaran terjadi satu arah, murid hanya berperan sebagai penerima materi matematika di kelas IV SDN NAMBAAN masih didominasi oleh guru. Guru akan memberikan materi dengan metode ceramah. Pada akhir penyampaian materi guru akan memberikan beberapa pertanyaaan kepada siswa tentang kepahaman siswa, kebanyakan dari mereka pun tidak menjawab. Guru juga akan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tetapi mereka hanya diam. Pada akhir pembelajaran guru akan memberikan soal latihan kepada siswa dan mereka diminta untuk hasil pengamatan nilai ulangan kelas IV SD Negeri Nambaan, Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dua pecahan yakni dari 20 siswa, ada 5 siswa yang mendapatkan nilai ≥ ]65, dan 15 siswa lainnya memperoleh nilai ≤65. Jadi bisa disimpulkan bahwa hanya 25% saja siswa yang dapat mencapai KKM dan 75% lainnya masih belum mencapai hasil fakta di kelas IV SD Nambaan dan hasil konsultasi dengan dosen pembibing, maka dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang tepat sebagai proses pembelajaran matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada matemisasi pengalaman sehari-hari atau mathematize of everyday experience dan menerapakan matematika di dalam kehidupan sehari-hari adalah Matematika Realistik MR. Pembelajaran Matematika Realistik ini akan memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat menemukan kembali dan mengkontruksi konsep-konsep matematika pada masalah realistik yang akan diberikan oleh pendidik. Situasi realistik dalam masalah akan memungkinkan siswa untuk menggunakan cara-cara informal cara mereka sendiri dengan pengalaman untuk dapat mengatasi IDENTIFIKASI MASALAHBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Nambaan, ada banyak sekali penyebab kurangnya hasil belajar matematika materi penjumlahan dua pecahan, diantaranya Guru masih menggunakan pendekatan lama yakni ceramahGuru masih berpatokan menggunakan textbook dalam menyampaikan suatu materiGuru tidak menghubungkan antara materi dengan dunia nyata peserta didikPeserta didik kurang aktif dalam pembelajaranGuru hanya mengukur keberhasilan pembelajaran dari hasil tes ulangan peserta didikC. BATASAN MASALAHPenelitian ini masih dibatasi pada pelaksanaan matematika dengan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD Negeri Nambaan, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri pada materi pecahan dan operasinya. Pengamatan lebih fokus pada terlaksannya proses pembelajaran dengan pendekatan matematika realistic sebagai upaya peningkatan hasil belajar materi pecahan dan RUMUSAN MASALAHBerdasarkan hasil belajar dari siswa kelas IV SD Negeri Nambaan materi penjumlahan dua pecahan bisa dirumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana penggunaan pendekatan Matematika Realistik pada materi pecahan dan operasinya di kelas IV SD Negeri Nambaan?Bagaimana peran dan minat siswa terhadap penggunaan pendekatan Matematika Realistik pada materi pecahan dan operasinya di SD Negeri Nambaan?Bagaiman hasil belajar dari siswa kelas IV SD Negeri Nambaan pada materi pecahan dan operasinya sesudah menggunakan pendekatan Matematikan Realistik?E. TUJUAN PENELITIANMenerapkan pendekatan Matematika Realistik di kelas IV SD Negeri Nambaan pada materi pecahan dan operasinyaMengetahui peran dan minat siswa kelas IV SD Negeri Nambaan terhadap pendekatan Matematika Realistika pada materi pecahan dan operasinyaMengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Nambaan pada materi pecahan dan operasinyaF. MANFAAT PENELITIANManfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah Secara TeoritisMenjadi bahan informasi ilmiah bagi praktisi pendidikan tentang pembelajaran menggunakan pendekatan Matematika Realistik dan dapat menjadikan referensi dalam upaya pengoptimalan pembelajaran matematika materi pecahan dan operasinya. Secara PraktisBagi peneliti dan guruSebagai bahan pertimbangan untuk dapat menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat pada materi pecahan dan operasinyaBagi sekolahSebagai masukan dan dasar pemikiran untuk dapat mengoptimaklkan pembelajaran matematika sesuai dengan pendekatan yang pembacaMemberikan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika materi pecahan dan operasinya menggunakan pendekatan matematika BATASAN ISTILAHUntuk dapat menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah dalam penelitian ini, berikut ini kami akan menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut Peningkatan hasil belajar adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan hasil belajar yang lebih hasil belajar dikatakan berhasil apabila siswa paham dengan materi yang diberikan oleh guru dengan ditandai minimal 75% siswa meningkat hasil belajarnya dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IIKAJIAN PUSTAKAA. HAKIKAT BELAJARPengertian BelajarBelajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melui Mohammad 1992 23, definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan HAKEKAT HASIL BELAJARPengertian Hasil BelajarHasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal, yang terjadi di dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan kemudian berpengaruh kepada perilaku. Perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari kemudian dapat diketahui melalui Dimyanti dan Mudjiono 20063-4 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil interaksi itu menyebabkan perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan yang Mempengaruhi Hasil BelajarHasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa faktor internal dan faktor yang dating dari luar diri siswa faktor eksternal. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimilikinya , motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor lingkungan, terutama kualitas MATEMATIKA REALISTIK MRA. Hakekat Pendekatan Matematika RealistikSalah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerpakan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah Matematika Realistik MR. Realistic Mathematica Education RME merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak yang relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa, Gravencher Suharta, 1 2005.Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika RealistikWahyudi dan Kriswandani 2007 52 mengemukakan bahwa langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan matematika realistic adalah sebagai berikut Memahami masalah / soal konteks, guru memberikan masalah / persoalan kontekstual dan meminta peserta didik untuk memahami masalah masalah kontekstual, langkah ini dilakukan apabila ada peserta didik yang belum paham dengan masalah yang masalah secara kelompok atau dan mendiskusikan jawaban. Guru memfasilitasi diskusi dan menyediakan waktu untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari soal secara kelompok. Menyimpulkan isi PECAHANMenurut Mustaqim dan Ary 2008 163, pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Materi pecahan adalah salah satu materi yang di ajarkan pada kelas IV Sekolah Dasar. Adapun materi yang dipelajari dalam pecahan meliputi 1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya2. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan3. Penjumlahan pecahan4. Mengurangkan pecahan5. Menyelesaikan yang berkaitan dengan PENELITIAN TERDAHULUPembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belaja siswa dalam pembelajaran materi pecahan. Usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya kesenjangan antara materi yang dicita-citakan oleh kurikulum tertulis intended curriculum, serta perbedaan materi yang diajarkan dengan materi yang dipelajari siswa relized curriculum.Penelitian yang dilakukan oleh Soviawati, Evi tentang Pendekatan Matematika Realistik PMR untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar, hasilnya antara lain siswa tidak hanya mudah mengusai konsep dan materi pelajaran namun juga tidak cepat lupa dengan konsep dan materi yang telah diperolehnya. Pendekatan ini tepat diterapkan dalam mengajarkan konsep-konsep dasar supaya siswa mampu meningkatkan kemampuan berfikrnya yang akhirnya bermuara pada meningkatnya hasil belajar KERANGKA PIKIR PENELITIANSalah satu karakteristik matematika adalah mempunyai kajian objek yang abstrak. Sifat abstrak ini menjadikan banyak siswa kesulitan dalam matmatika. Pembelajaran matematika saat ini lebih cenderung bagaimana matematika dapat diaplikasikan dalam dunia nyata bukan sebaliknya objek nyata digunakan sebagai membentuk konsep matematika. Kegiatan pembelajaran matematika yang kurang terikat dengan kehidupan nyata dan alam pikiran siswa sering menjadikan matematika yang kurang dipelajari kurang bermakna dan kurang IIIMETODOLOGI PENELITIANPenelitian Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Pecahan dan Operasinya dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik MR pada Siswa Kelas IV SD Negeri Geneng 2, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini bertujuan untuk mengatasi suatu permasalahan atau memperbaiki suatu pembelajaran di dalam juga Cara Cetak Kartu NUPTKA. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIANPenelitian tindakan ini mengambil bentuk penelitian tindakan kelas kolaborasi, dimana peneliti berkolaboasi dengan guru yang tergabung dalam satu tim untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam praktik pembelajaran. Hubungan antara peneliti dan guru bersifat kemitraan, sehingga kedudukan peneliti dan guru adalah sama untuk mengupayakan persoalan-persoalan yang akan diteliti. Dengan demikian peneliti dituntut untuk bisa terlibat secara langsung dalam PTK ini. Adapun yang melaksanakan pembelajaran adalah siswa dan peneliti, sedangkan guru sebagai WAKTU DAN TEMPAT PENELITIANWaktu PenelitianPenelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015-2016 yaitu pada Oktober sampai Desember PeelitianPenelitian ini di lakukan di kelas IV SD Negeri Geneng 2, Kecamatan Mijen, Kabupaten DESAIN PENELITIANDesain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart .D. INSTRUMENT PENELITIANInstrument penilaian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, untuk kepentingan mengumpulkan data digunakan beberapa instrumentE. LANGKAH-LANGKAH PENELITIANLangkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut A. Personel yang terlibatDalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru dalam satu tim. Guru sebagai observer sedangkan peneliti dan siswa sebagai pelaksana pembelajaran. Semua tindakan didiskusikan antara peneliti dan Penyusunan instrument pembelajaranInstrument pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan ajar terdiri dari buku guru, buku siswa, lembar kegiatan siswa LKS, dan lembar Skenario tindakanF. TEKNIK ANALISIS DATAAnalisis data yang digunakan adalah analisis data diskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi tentang proses pembelajaran, hasil wawancara dan jurnal harian. Data tambahan yang diperoleh dari wawancara tidak terstruktur dengan siswa dan data dari foto kamera sebagai pertimbangan. Kemudian data diperoleh dan dianalisis dalam beberapa tahap sebagai berikut a. Reduksi datab. Triangulasic. Display datad. KesimpulanG. INDIKATOR KEBERHASILANApabila penggunaan pendekatan matematika realisttik MR dalam kegiatan pembelajaran matematika telah meningkat hasil blajar matematika siswa lebih dari 75% maka penelitian akan dihentikan. Amgka 75% ini berdasarkan pada hasil pre test yang dilakukan PUSTAKADimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rieneka & Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta Pusat Perbukuan 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka Evi. 2011. “Pendekatan Matematika Realistik PMR untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar”. Jurnal of Education, ISSN 1412-565X , Mika. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dan Berpikir Logis terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Bharlind School Medan”. Jurnal Tematik, ISSN 1979-0633 , 2005. Matematika Realistik Apa dan Bagaimana. http diakses 15 September Mohammad. 1992. Psikologi Pendidikan Cetakan ke-5 Edisi Revisi. Bandung Jurusan PBB dan Kriswandi. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. 123. Salatiga ISBN. AdvertisementScroll to Continue With Content
Kumpulancontoh judul PTK SD IPS Kelas 1,2,3,4,5,6 beserta download akan kami contohkan dengan 30 judul. Harapan kami adalah bahwa Anda sebagai guru SD yang akan membuat penelitian tindakan kelas dapat menyerap inspirasi dari tulisan ini dan membuat karya yang berbobot dan tidak hanya digunakan dengan tujuan untuk formalitas belaka. Mapel IPS
Tentu anda sudah sering mendengar tentang istilah proposal. Bahkan mungkin kita sering membuat dan mempersiapkan suatu proposal. Dalam bidang pendidikan, proposal merupakan suatu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh seorang pendidik. Dalam proposal tersebut memaparkan secara jelas apa yang ingin dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hingga seberapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tersebut. Terkait dengan proposal PTK, proposal ini diajukan oleh guru atau suatu tim yang terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru untuk memenuhi suatu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. Dan pada kesempatan kali ini kami akan membagikan 50 Contoh proposal PTK SD yang benar dan terbaru. Manfaat Proposal PTK Manfaat Proposal PTKSistematika Proposal PTK1. Halaman Judul2. Halaman Pengesahan3. Judul Penelitian4. Pendahuluan;5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan6. Metode Penelitian7. Jadwal Penelitian8. Rencana Anggaran9. Daftar PustakaContoh Proposal PTK SD yang Benar dan TerbaruSebarkan ini Perlu diketahui bahwa sistematika proposal PTK memiliki bentuk yang beragam. Namun ensesni utama dari penyusunan proposal PTK sama yaitu kaidah kaidah ilmiah. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari proposal PTK, di antaranya Sebagai arahan bagi guru di dalam melaksanakan pembelajaran dengan PTK. Sebagai arahan untuk kegiatan perencanaan pelaksanaan PTK yang akan dilaksanakan oleh guru. Sebagai sebuah syarat kelengkapan administrasi ketika guru akan meminta pengesahan kepada atasan langsung, mengenai laporan karya ilmiah dengan PTK. Sebagai bahan untuk mendapatkan dukungan dana pelaksanaan PTK, karena banyak sumber dana yang disediakan untuk peningkatan kompetensi profesional guru melalui kegiatan PTK. Sistematika Proposal PTK Sampai saat ini, ada beberapa format proposal PTK yang telah beredar di dunia pendidikan. Dan berikut ini contoh proposal PTK yang bisa disusun oleh guru yang akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK Format Proposal PTK 1. Halaman Judul 2. Halaman Pengesahan 3. Judul Penelitian 4. Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah b. Perumusahan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 5. Kerangka Teoritis dan Hipnotesis Tindakan 6. Metode Penelitian a. Setting Penelitian b. Subyek Penelitian c. Data dan Sumber Data d. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data e. Teknik Validasi Data f. Teknik Analisis Data g. Indikator Kinerja h. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 3. Observasi dan Evaluasi 4. Analisis dan Refleksi 7. Jadwal Penelitian 8. Rencana Anggaran 9. Daftar Pustaka 10. Lampiran Lampiran. Mari kita bahas satu persatu item di atas agar lebih jelas dan paham dalam membuat proposal PTK khususnya untuk guru SD. Berdasarkan sistematika di atas, berikut ini kami sampaikan uraian singkat untuk setiap komponen di dalam proposal PTK tersebut. 1. Halaman Judul Halaman Judul biasanya memuat tentang Judul Penelitian atau PTK yang akan dilakukan, Nama peneliti, sekolah/instansi peneliti serta tahun pengusulan proposal. 2. Halaman Pengesahan Proposal PTK bagi guru sebaiknya disahkan oleh atasan langsung atau kepala sekolah dan kepala perpustakaan sekolah. Untuk lebih kuat lagi bisa juga disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat. Berikut ini contoh format lembar halaman pengesahan. 3. Judul Penelitian Judul PTK sebisa mungkin harus singkat dan jelas namun bisa menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan dan tempat penelitian. Alternatif judul PTK. a. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Pecahan Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Bagi Siswa Kelas V Semester 2 SDN 3 Klaten Tahun 2020. b. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Menggunakan Permainan Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Karangasem 2020. c. Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Delanggu Tahun 2019. 4. Pendahuluan; a. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang ada dalam pemebelajaran di kelas. Masalah yang akan diteliti harus merupakan masalah yang benar benar muncul di kelas tersebut. Jadi bukan masalah yang dirancang untuk dilakukan uji coba. b. Perumusan Masalah Permasalahan hendaknya dirumuskan secara jelas dan rinci dalam bentuk pertanyaan. Dan berikut ini contoh rumusan masalah PTK. Apakah hasil belajar matematika operasi hitung bilangan pecahan bagi siswa kelas V Semester 2 SD Negeri 3 Klaten dapat meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan pemanfaatan alat peraga? c. Tujuan Penelitian Sebisa mungkin dalam menuliskan tujuan penelitian harus singkat dan sesuai demham permasalahan yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Contoh Tujuan PTK 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan ……. 2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan ….. melalui …… d. Manfaat Penelitian Dalam menuliskan manfaat penelitian pada proses belajar mengajar dan inovasi yang akan dihasilkan dari proses penelitian ini, dalam menyelesaikan sebuah masalah. Dalam manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Contoh Manfaat PTK 1. Manfaat Teoritis a. Menemukan teori atau pengetahuan baru ….. melalui ….. b. Sebagai dasar untuk ….. 2. Manfaat secara Praktis a. Manfaat bagi siswa 1 …….. 2 ….. dst. b. Manfaat bagi guru 1 …….. 2 ….. dst. c. Manfaat bagi Sekolah 1 …….. 2 ….. dst. 5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan Kerangka teoritis menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, bisa berupa buku atau jurnal ilmiah. Yang nanti akan dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian kerangka teoritis nantinya akan dibawa untuk menyusun konsep yang akan digunakan dalam penelitian dan usahakan pustaka yang baru dan relevan. 6. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian dan memperoleh manfaat dari penelitian sebaiknya dipilihlah metode penelitian yang tepat. Komponen yang tercakup di dalamnya, antara lain; seting penelitian, subyek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pemeriksaan validitas data, yeknik analisis data, indikator kinerja serta prosedur penelitian. 7. Jadwal Penelitian Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang rasional, yang tidak terlalu lama ataupun terlalu singkat. Sesuaikan dengan besar dan kecilnya masalah yang hendak ingin dipecahkan. 8. Rencana Anggaran Dalam komponen ini tuangkan dalam bentuk matrik anggaran yang sesuai dengan pedoman yang dikehendaki dari sponsor atau permintaan. 9. Daftar Pustaka Dalam daftar pustaka ini berisi tentang buku ataupun jurnal ilmiah yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini. dalam penulisan daftar pustaka ini akan kami bahas di lain waktu. Contoh Proposal PTK SD yang Benar dan Terbaru Nah, untuk memudahkan anda dalam menyusun proposal PTK, berikut ini 50 + contoh proposal PTK SD yang bisa anda unduh dengan mudah. Dan berikut ini 50 Proposal PTK SD yang telah kami janjikan 1. Proposal PTK SD – 1 2. Proposal PTK – 2 3. Proposal PTK – 3 4. Proposal PTK – 4 5. Proposal PTK – 5 6. Proposal PTK – 6 7. Proposal PTK – 7 8. Proposal PTK – 8 9. Proposal PTK – 9 10. Proposal PTK – 10 11. Proposal PTK – 11 12. Proposal PTK – 12 13. Proposal PTK – 13 14. Proposal PTK – 14 15. Proposal PTK PJOK – 1 16. Proposal PTK PJOK – 2 17. Proposal PTK PAI – 1 18. Proposal PTK PAI – 2 19. akan segera kami update. Mungkin hanya ini yang bisa kami bagikan tentang contoh proposal PTK SD yang benar dan terbaru.

ContohProposal PTK SD Kelas 4 : Peningkatan Hasil Belajar Matematika dg Pendekatan Matematika Realistic. Contoh Proposal Skripsi Kuantitatif Pendidikan : Pengaruh Model pembelajaran Jig Saw dan STAD Terhadap Hasil Belajar. Contoh Penelitian TIndakan Kelas PAUD : Peningkatan Keterampilan Bicara Anak Usia 3-4 Tahun

CONTOH PTK SD KELAS 4 IPS PDF LENGKAP-Halo assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh kali ini saya akan membahas Bagaimana cara membuat ataupun menyusun dengan rapi kolom tanda tangan. yang biasanya ada di lembar pengesahan ataupun persetujuan pembimbing baik tesis skripsi contoh ptk sd kelas 4 ips ataupun disertasi ya. Ataupun mungkin nanti digunakan di dalam korespondensi di surat menyurat. baik ini saya pindah ke halaman Berikutnya ini makalah yang biasa saya gunakan untuk membuat contoh-contoh. baik contoh ptk sd kelas 4 ips ini ada contoh ya pengesahan pembimbing ini ada dua ada dua kolom Ya udah pembimbing saya akan membuat di sini ya membuat ulang ya. Jadi kita gunakan tabel guna membantu ya membantu proses perapihan karena ini ya klik Insert. kemudian klik tab pilih 2 kolom 1 bar hebat seperti ini lalu kita ketikan yang pertama Dulu yaitu pemimpin satu. dibawahnya dan nama dokter aman SD ini kira-kira empat ya 4/5 jaraknya kecuali ada materainya. kalian tidak ada materainya jadilah saja kira-kira lima yang kelima adalah meternya. contoh ptk sd kelas 4 ips kelima adalah namae pembimbing kita enter lima kali dengan kita ketik namanya. boleh kita kasih pop tebakannya trobe boleh ataupun kita klik deh om ada b-book tebal. Nah di sini ada tanda seperti tambah ya tanah gini kita blog untuk memblok satu tabel tersebut. kita di sini nanti turun tuk bordernya atau batas pinggirnya ataupun nilai output atau didesain ya bisa juga nih. ataupun didisain bisanya akan muncul contoh ptk sd kelas 4 ips ketika kita karena ini ada no border tidak ada garisnya seperti ini. jadi tampilannya akan gadisnya akan hilang kalau kita preview Jadi hanya terlihat kalau tanda tangan saja. ini untuk yang 2 penandatangan nah bagaimana kalau misalkan ada beberapa penandatangan. nah ini ya di lembar pengesahan kelulusan nih ini ada satu ini ada tiga nih 1 2 dan 3. bawahnya 2 nah ini boleh 31 tabel ataupun pisah tabelnya boleh ini. walaupun banyak masih kita bisa hendel dengan menggunakan bantuan table itu. Baik nanti akan saya buat ulang nih saya atas ini tidak perlu ya Om paketnya bagai karena cuma satu hanya satu baris ya. ini Paling Diketik saja dewan penguji saja entar perutnya empat kali atau lima kali boleh Ketik namanya dan boleh ditebalkan senter. kalau diantar kalau dibawahnya ada nama jabatan ataupun kita berada putus pasti jaraknya ini telah diblok atasnya nama. Nah kita klik underline garis bawah ya series bawahnya aku misalkan dengan jabatan atau mungkin biasa ada nomor. ya nomor induk mungkin ini dm-nya ataukah nomor Hindu karyawannya main kita buat yang bawah. CONTOH PTK SD KELAS 4 IPS nih yang tiga berdatangan juga sama memakai tabel ya. jadi akan muncul seperti tamtama yang tadi yang di atas tadi Reni pakai tabel posisikan kursor nya di bawah itu ya. bahwa yang tangannya awal tadi ya Ini satu baris 3 kolom buatnya karena di atasnya tidak ada judulnya. langsung saja kita ketik nama pejabatnya bisa Hapus kuliah biar kelihatan yang bawahnya. dokter nyaman SNI sebagai anggota mujiah dokter amantes nama samaran semua. sebetulnya makalah asli tugas asli kemudian makalah tugas akhir asli kemudian disesuaikan anggota. kemudian 3M juga anggota-anggota ini sebelumnya pernah yang terjadi kelebihan. kita delete saja kemudian kita kasih under lain-lain Bolt lock lagi tv-nya vivonya. kalau diklik biakan nyala-nyala terpilih fade anunya Hei itu kita klik ya pojok sebelah kiri atas karena tambah dan juga jaraknya. Ok sudah sampai ujung tabelnya Oke sekarang kita ke kalau sudah pernah dipilih mau order ini akan muncul di hotnya. jadi hilang semua yang loh ya kita ulang lagi bawahnya lagi ya mengetahui mengetahui seketika mengetahui enter sekali saja ya. kemudian insertable ya dua baris saja N1 baris 2 kolom ya ini Baik ketik jabatannya dia nama program studinya apa. lalu disini kita lagi nih ketua ya doanya ketua kampus nah ini biasanya tergantung dari aturan kampus. imana cara siapa penerbangan di makalah tugas akhirnya versi skripsi ataupun disertasi disini saya ketik ya. CONTOH PTK BAHASA INDONESIA SMP KELAS 8
2 Secara Praktis. Pada praktiknya, manfaat dari PTK SD Kelas 4 ini yaitu sebagai bahan pertimbangan agar bisa menentukan pembelajaran apa yang tepat untuk siswa. Selain itu, pada sekolah, manfaatnya yaitu sebagai bahan masukan atau dasar pemikiran agar pembelajaran matematika bisa berjalan optimal sesuai pendekatan yang tepat.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas V SD Negeri 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Diajukan Untuk Mengikuti Ujian Sidang Proposal Penelitian Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Indonesia Kampus Purwakarta Oleh PIPIN SRIMULYANINGSIH NIM. 0801898 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA 2010 A. JUDUL PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK B. LATAR BELAKANG Pendidikann nasional berfungsi untuk mengembanngkan kemampuan serta mutu kehidupan dan martabat manusia di Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pada kurikulim Sekolah Dasar baik kurikulum tahun 1984 maupun kurikulum 2004 yang terkenal deengan sebutan Kurikulum Berbasis Kopetensi KBK. Dalam pengatahuan sosial yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan pengetahuan sosial secara nasional, karena saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya mengandalkan sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual sosial dan kepercayaan. Kompetensi pengetahuan sosial menjamin kebutuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penguasaan prinsip-prinsip sosial ekonomi budaya dan kewarganegaraan, sehingga tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak Kurikulum 2004. Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tersebut seyogyanya tercipta suatu kondisi pembelajaran yang memenuhi kriteria, baik ditinjau dari pengembangan, isi, bahan, pelajaran yang tepat dan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan bagaimana pula pendekatan strategi dan metode serta teknik mengajar yang harus dilakukan agar tujuan belajar mengajar berhasil dengan baik. 1 Kenyataan yang ada di lapangan menunjukan hasil belajar pengetahuan sosial ternyata kurang bermakna, sering terjadi guru medriil atau berusaha payah mengajari siswa dengan materi-materi baru dengan alasan pencapaian target kurikulum. Oleh sebab itu kegiatan-kegiatan intelektual belum terlakasana sepenuhnya, bahkan hasil pengamatan di lapangan proses pembelajaran Pengetahuan Sosial belum terlaksana secara optimal. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada umumnya dilaksanakan secara monoton yang didomisili oleh ceramah satu arah, guru memerlukan setiap aspek dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran GBPP sebagai satuan-satuan yang berdiri sendiri dan terpisah dari pokok bahasan induknya, padahal sesungguhnya setiap kelompok bahasan dan topik yang dibahas merupakan suatu sistem yang masing-masing aspeknya saling terkait dan mendukung. Akibat cara mengajar seperti itu, banyak ditemukan siswa-siswa yang pasif dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak terjadi suasana yang bernuansa kreatif dialog, syarat dengan hapalan tidak ada pengembangan berfikir yang dilakukan guru membosankan, serta adanya pembelajran yang tidak bermakna rote learning. Dari masalah kekurangan populer pelajaran IPS, bertolak belakangnya karakteristik anak dengan karaktteristik bahan pelajaran IPS agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran, maka diadakan penelitian yang mengatasi segala permasalahan tersebut dengan mencoba salah satu metode yaitu metode kerja kelompok. 2 Metode ini sengaja menjadi bahan penelitian agar guru tidak hanya memakai atau menggunakan metode ceramah saja dalam menyampaikan pelajaran pengetahuan sosial, karena hal ini siswa dilibatkan secara langsung sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar dan diharapkan dapat terjadi meningkatkan dalam segi perolehan nilai serta perubahan sikap sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran pengetahuan sosial. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK”. C. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pokok secara umum, permasalahan penelitian tindakan kelas ini adalah Bagaimana peningkatan interaksi pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ”Ilmu Pengetahuan Sosial” sehingga dari adanya peningkatan interaksi siswa dari mata pelajaran tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih khususnya rumusan masalah ini sebagai berikut 1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan metode kerja kelompok? 2. Bagaimana proses pembelajaran siswa dalam mempelajari pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok? 3 3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran ips setelah menggunakan metode kerja kelompok? D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ingin mengetahui bagaimana gambaran interaksi dan reaksi siswa-siswa dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok, sehingga mengarah kepada suasana yang tebih hidup, menyenangkan dan tidak membosankan untuk pelajaran IPS tersebut, serta perubahan sikap yang diharapkan dalam tujuan yang dimaksud adalah 1. Ingin mengetahui keadaan siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok. 2. Ingin mengetahui peningkatan kerjasama antar siswa. 3. Ingin mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS setelah menggunakan metode kerja kelompok. E. MANFAAT PENELITIAN Secara umum manfaat penelitian dan kegunaan. Hasil penelitian ini dapat diinformasikan tentang kemajuan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok. Dengan berbagai rincian manfaat yang dilakukan adalah 1. Bagi Guru Dari penelitian ini, penulis berharap agar pendidik guru, khususnya guru 4 SD di masa mendatang dapat lebih inovatif dalam memanfaatkan media yang ada menumbuhkembangkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan mulai tersedianya media hampir di setiap sekolah, guru dapat memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi mutu pendidikan. 2. Bagi Siswa Diharapkan juga agar siswa kelas V lebih tertarik dan lebih terpancing untuk lebih giat belajar, khususnya pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial, dengan dimanfaatkannya media sebagai media pembelajaran. Hasil belajar siswa pun diharapkan dapat meningkat secara signifikan. 3. Bagi peneliti Dengan melakukan penelitian tindakan kelas dijadikan pengalaman dalam upaya meningkatkan motivasi mengajar yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang. F. KLARIFIKASI KONSEP Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang secara spesifik perlu dijelaskan maknanya dan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul memahami makna yang dimaksud dalam naskah penelitian. Istilah-istilah yang di maksud adalah 1. Hasil belajar siswa Satu misi pengajaran IPS adalah mengembangkan pribadi anak untuk mampu berdiri di atas kaki sendiri, dan mampu bekerja sama dengan pihak lain dan bidang keahlian atau keilmuan lainnya. Murid-murid harus dilatih melakukan 5 proses belajar melalui kekuatan pribadinya secara individual dan dalam bentuk kelompok. Guru sebagai seorang pemimpin harus mengelola proses tadi secara efektif, efisien, dan produktif. Guru harus masang strategi untuk menciptakan situasi dan suasana yang serasi. 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Merupakan suatu kelompok ilmu pengetahuan sosial yang masing-masing mempunyai tugas dan bidangnya yaitu geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan fisikologi, serta kemampuan dan perbaikan intelektial dalam mata pelajaran yang mengkaji seperangkat Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarga negaraan. 3. Metode kerja kelompok Pada dasarnya metode kerja kelompok adalah suatu aktifitas belajar di mana individu dalam hal ini siswa yang belajar terdapat lebih dari satu orang melalui kerja sama dalam menyelesaikan persoalan dalam menyelesaikan persoalan dalam belajar merupakan wujud pengembangan rasa rasional siswa. Metode kerja kelompok adalah dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari atu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. 6 G. KAJIAN TEORITIS 1. Pendidikan, Belajar, dan Pembelajaran Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan kata “education”, yang biasanya dihubungkan dengan pendidikan di sekolah. Kata “education” berhubungan dengan kata dari bahasa Latin “educere” yang berarti “mengeluarkan suatu kemampuan”. Karena itu, pendidikan berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak Sadulloh, 20072. Menurut McLeod yang termaktub dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Muhibbin Syah 200810 dinyatakan bahwa pendidikan berarti 7 perbuaatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan Rupert C. Lodge, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan Ahmad Tafsir 20085, menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sedangkan dalam arti sempit, ia berpendapat bahwa pendidikan adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Marimba, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan Ahmad Tafsir 20085, mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu proses, perilaku, dan pengalaman Winataputra, 2005 Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen-komponen berikut tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Yang menjadi komponen utama dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, karena semua komponen lainnya mengacu kepada tujuan pembelajaran. Karena itu, untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran, hal yang harus dirumuskan pertama kali adalah tujuan pembelajaran. Sutikno, 200837 8 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki seseorang sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya. William Burton dalam skripsi karya Supartini 200811 menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan yang dicapai oleh pembelajar/peserta didik. Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu hasil latihan melainkan adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif, ataupun psikomotor, yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian. Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tingkah laku tersebut. Oemar Hamalik dalam skripsi karya Marliani 200923 menyatakan bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut, yaitu a. Pengetahuan b. Kebiasaan c. Keterampilan d. Apresiasi e. Emosional f. Hubungan sosial g. Jasmani h. Etis atau budi pekerti, dan i. Sikap 9 Hasil belajar anak didik dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi berguna untuk mengetahui sampai mana pencapaian siswa terhadap suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan evaluasi pendidik juga dapat memperoleh timbal balik yang kemudian digunakan untuk memperbaiki serta mengembangkan proses pembelajaran berikutnya. 3. Metode Pembelajaran Metode secara harfiah berarti “cara”. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Koncara, com/2009/09/ Terdapat banyak pilihan metode pembelajaran, antara lain Metode Ceramah, Metode Demonstrasi, Metode Eksperimen Praktikum, Metode Proyek, Metode Diskusi, Metode Widyawisata, Metode Bermain Peran, Metode Tanya Jawab, Metode Latihan, Metode Pameran penampilan, Metode permainan, Metode Cerita/Kisah, Metode Simulasi, Metode Studi Mandiri, Metode Computer Assisted Learning CAL, dan masih banyak lagi. Termasuk salah satunya adalah Metode Kerja Kelompok. 10 4. Metode Belajar Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari atu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. Sagala, 2003215 Moedjiono, sebagaimana dikutip oleh Sumantri 1999148, menyatakan bahwa kerja kelompok merupakan format belajar yang menitikberatkan kepada interaksi antar anggota guna menyelesaikan tugas belajar secara bersama-sama. Dalam metode kerja kelompok, siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil. Pembagian kelompok dapat didasarkan pada perbedaan kemampuan belajar, perbedaan minat dan bakat, perbedaan jenis kegiatan, perbedaan wilayah tempat tinggal, ataupun dibuat secara acak. Metode kerja kelompok memiliki beberapa kelebihan, antara lain a. Membiasakan siswa untuk bekerjasama sesuai asas demokrasi. b. Menimbulkan sikap kompetitif yang sehat dan sportif. c. Guru tidak perlu mengawasi proses belajar secara individual, sehingga lebih efisien. d. Melatih siswa untuk hidup dalam lingkungan organisasi. Adapun beberapa kelemahan metode kerja kelompok, antara lain a. Untuk mendapatkan pembagian anggota kelompok yang optimal, guru harus mengeluarkan tenaga ekstra dalam membagi kelompok. b. Guru juga harus sekaligus melatih siswa berorganisasi, karena jika tidak, maka kelompok tidak akan mampu bekerja secara optimal. 11 PRA PENELITIAN • Menentukan permasalahan • Mengumpulkan data awal tentang hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa sebagai studi awal Rencana Tindakan Siklus I Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Rencana Tindakan Siklus II Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Rencana Tindakan Siklus III Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Indikator Tercapai SELESAI Gambar Siklus PTK Kasbollah, 1998/1999 70 12 H. METODE PENELITIAN 1. Motode penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode penelitian tindakan kelas action researh class room, yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya perbaikan praktik-praktik pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta repleksi dari tindakan tersebut. Kasbolah K, 199814 Sedangkan pendekatan kualitatif yaitu suatu penelitian yang mendasarkan dari kepada fakta dan analisis perbandingan, bertujuan untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara oprasional sehingga dapat digunakan ketika dilaksanakan kebijakan. Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa aslinya action research class room, yang dilaksanakan di SDN 02 Cadassari bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dimaksud adalah perbaikan dalam perbelajran IPS pokok bahasan kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajraan tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya, sehingga hasil pembelajaaran tersebut dapat optimal. 13 2. Lokasi penelitian dan subjek Kaitan dengan penelitian ini, populasinya ditetapkan 30 peserta didik yang duduk di Kelas V SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwkarta, dengan rincian laki-laki 17 dan perempuan 13. Agar lebih lengkapnya, dipandang perlu untuk mengungkapkan keseluruhan siswa yang sedang menimba ilmu di SDN 02 Cadassari Tegalwaru – Purwakarta tempat penelitian, yaitu sebanyak 295 orang peserta didik, terdiri 145 orang siswa laki-laki, dan150 orang perempuan. Lebih jelasnya disimak pada tabel berikut ini TABEL KEADAAN SISWA SDN O2 CADASSARI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 I 23 28 51 2 II 33 28 61 3 III 27 23 50 4 IV 28 29 57 5 V 17* 13* 30* 6 VI 17 29 46 JUMLAH 145 150 295 Dokumen SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru - Purwakarta 2009/2010 Ket * Siswa kelas V yang dijadikan subjek penelitian. Sumber data penelitian diperolah dari a subjek siswa Kelas V SDN 02 Cadaari kecamatan tegalwaru kabupaten purwakarta, b guru sebagai peneliti. merangkap praktis, guru-guru mitra penelitian yang di laksanakan secara 14 kolaborasi, c kelas sebagai tempat berlangsungya proses pembelajaran, d sarana dan prasarana, e dokumen-dokumen sekilas sebagai penunjang. yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ; a lembar wawancara, b lembar observasi, c lembar soal,dcatatan-catatan lapangan, efoto kegiatan penelitian. analisis Secara garis besar, teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini meliputi a pengumpulan data bvaliditas data triangulasi,audi trail, member check, cinterprestasi data. 15 I. SISTEMATIS PENELITIAN Laporan ini diawali dengan Bab Pendahuluan, dan diakhiri dengan Bab Kesimpulan dan Rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut Bab 1 merupakan Bab Pendahuluan yang berisikan a latar belakang masalah, b rumusan masalah, c tujuan penelitian, d manfaat penelitian, e klarifikasi konsep, f metode penelitian, g sistematis penelitian. Bab II berisikan kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori merupakan pembelajaran Pengetahuan Sosial yang menggunakan metode kerja kelompok. Bab III, merupakan metode penelitian yanng berisikan a pendekatan yang digunakan, b menetapkan sumber data dan jenis data, c teknik pengumpulan data, d penetapan instrumen penelitian, dan e analisis data. Bab IV, merupakan pembahasan hasil kajian, dan Bab V berisikan kesimpulan dan rekomendasi. 16 J. AGENDA PENELITIAN No. 1 2 3 4 No. 1 2 3 4 No. 1 2 3 4 Kegiatan Pengajuan proposal Bingbingan Penulisan naskah Bab I Penulisan Bab II Kegiatan Penulisan Naskah Bab I Pengumpulan Bab I Pengolahan Data Kegiatan Penulisan Naskah Bab III Penulisan Bab IV Penulisan Bab V Penyempurnaan Naskah 1 X Agustus 2 3 X X 4 X 1 X X X 2 3 4 X X X 2 3 4 X X X 1 X 2 X 3 X X X 4 1 X X X 2 X 3 4 X X 4 X X 1 X September 2 3 1 X X 17 X X DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan Nasional 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Departemen Pendidikan Nasional Modul IPS II, Kasbullah 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Depdiknas. Koncara, Eka L. Artikel Blog; Metode Mengajar/Pembelajaran. http//koncara83. diposting 7 September 2009. Marliani, Linda. 2009. Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran IPA di SD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya. Skripsi S1 UPI-Purwakarta tidak diterbitkan. Nuraedi 2007. Penelitian Bandung Kasbuloh, Kasihani. 1989/1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Depdikbud Dirjen Perguaruan Tinggio Proyek PGSD. Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Riyanto Yatim 2001. Metedologi Penelitian. SurabayaSIC Sadulloh, U., Robandi, B., Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung Alfabeta.. Sumantri, M. dan Permana, J. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supartini. 2008. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta Selatan. Skripsi Sarjana Pendidikan STKIP Purnama Jakarta Tidak diterbitkan. Sutikno, M. S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Prospect. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Universitas Terbuka 18 penelitiantindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Tegalombo 02 Batang sebanyak 18 siswa. Desain PTK menggunakan model Kemmis dan (IPA), dan pemanfaatan SDA (IPS). Sedangkan pada Siklus 2, materi pelajarannya adalah cakram cahaya (IPA), dan cerita non fiksi (Bahasa Indonesia). Dias Prabowo Kurniawan, Afit
Permasalahan penelitian ini berawal dari perolehan hasil belajar tematik siswa kelas 4 SD Kanaan Ungaran pada muatan Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn masih kurang memuaskan. Rerata hasil belajar Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn berturut-turut baru mencapai 61, 65, 57, dan 57. Rerata hasil belajar tersebut berdampak pada rendahnya pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM berturut-turut baru mencapai 35%, 40%, 20%, dan 15% n=20. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dilakukan upaya perbaikan pembelajaran agar hasil belajar dan capaian KKM dapat ditingkatkan melalui penelitian tindakan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK model Stringer yang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus mencakup tindakan look, think, dan act. Instrumen pengumpulan data menggunakan soal tes dan lembar observasi. Soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan lembar observasi untuk memastikan keterlaksanaan model pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar tematik siswa kelas 4 SD Kanaan Ungaran, kecuali muatan matapelajaran IPA pada Siklus II. Temuan ini didasarkan data bahwa terjadi peningkatan persentase terhadap peningkatan rerata hasil belajar pada muatan Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn dari kondisi awal ke Siklus I berturut-turut 6,6%; 6,2%; 10,5%; dan 19,3% serta dari Siklus I ke II sebesar 20,0%; -4,3%; 22,2% dan 13,2%. Dilihat dari pencapaian KKM terlihat bahwa ada peningkatan persentase pencapaian KKM kecuali muatan matapelajaran IPS Siklus I dari kondisi awal ke Siklus I berturut-turut 0,0%; 225%; -37,5%; dan 166,7% serta dari Siklus I ke II sebesar 142,9%; 23,1%; 200%; dan 100%. Berdasarkan temuan bahwa secara umum model pembelajaran Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar, maka disarankan dalam pembelajaran siswa kelas 4 SD Kanaan model pembelajaran Inquiry Learning. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Seorang pendidik itu sangat penting dalam mendorong dan memotivasi siswa agar bersikap lebih baik dengan menciptakan pengalaman belajar di dalam kelas yang dapat menyenangkan dan pendidik juga harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan di kelas supaya materi yang telah disusun dapat terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun permasalah yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti, 2018 yaitu dalam pembelajaran IPS, guru masih cenderung menggunakan model yang kurang tepat dalam proses pembelajaran dan pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru. ...... Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam membuat pertanyaanpertanyaan untuk melakukan investigasi sebagai upaya membangun pengetahuan baru. Widyastuti, 2018. Inkuiri secara umum merupakan sebuah model yang dapat dikombinasikan dengan model lainnya dalam sebuah pembelajaran. ...... Investigasi dapat berupa kegiatan di laboratorium atau kegiatan lainnya dalam mengumpulkan informasi. Proses yang dilakukan meliputi pengumpulan informasi, mengembangkan pengetahuan yang mendalam tentang apa yang sedang di investigasi atau diselidiki Widyastuti, 2018. ... Juliaster MarbunPasca dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan membuat kami perlu melihat situasi dilapangan, secara khusus yang ingin kami observasi adalah kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Adapun lokasi yang menjadi tempat observasi kami yaitu di Yayasan Perguruan SMP Teladan Sumatera Utara. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan bahwa kemampuan literasi dan numerasi peserta didik pasca dimulainya pertemuan tatap muka disekolah dapat dikategorikan rendah. Langkah awal yang kami lakukan adalah menghidupkan kembali perpustakaan dengan melakukan pembenahan perpusatakaan, dimulai dengan membersihkan ruangan perpustakaan, menyusun buku-buku dan mengelompokkan buku-buku baik buku sebagai bahan pelajaran maupun buku-buku cerita yang dapat menambah wawasan peserta didik -peserta didik di SMP Teladan Sumatera Utara, mengatur jadwal kunjungan ke perpustakaan. Berbagai jenis kegiatan positif yang kami lakukan sangat terasa dampaknya bagi sekolah teladan sumatera utara. Antusiame dari peserta didik dalam mengujungi serta belajar diperpustakaan membuat sistuasi pembelajaran disekolah tersebut menajdi berharap kepada pihak sekolah untuk senantiasa merawat perpustakaan, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mengajak peserta didik untuk tetap meningkatkan literasi dan numerasi dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku serta Menghindari hal – hal dan kegiatan yang mengarah pada hal negatif yang dapat merusak peserta didik Harum PratiwiGuesa MaiwindaJepri NaldiRina AsyatiPermasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V yang masih rendah dan mengenai guru yang kurang mengkontruksi pemikiran siswa serta kurang melibatkan siswa dalam menemukan konsep. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Pendekatan Inquiry Based Learning pada siswa kelas V SD Negeri 17 Batipuah Baruah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 17 Batipuah Baruah, penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini mengalami peningkatan hasil RPP siklus I rata – rata 72,5% C siklus II rata-rata 86,25 B, aspek guru siklus I nilai rata-rata 78,13 B siklus II nilai rata-rata 85,94 % B, aspek siswa siklus I nilai rata-rata 78,12% B siklus II nilai rata-rata 85,94% B,penilaian hasil belajar siswa siklus I dengan nilai rata – rata 69,79 % C dan pada siklus II dengan nilai rata – rata 84,59% B. Dapat disimpulkan penggunaan pendekatan Inquiry Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Septianing Wardanti Mawardi MawardiPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru kelas dalam melakukan pembelajaran tematik terpadu berbasis lingkungan di SD Negeri Candigaron 01 Sumowono. Jenis penelitian ini adalah penelitian Evaluatif. Dalam penelitian ini digunakan model dari Charlotte Danielson yang mengevaluasi kinerja guru mencakup 4 domain 1 Perencanaan dan Persiapan Pembelajaran, 2 Pengelolaan Kelas, 3 Proses pembelajaran, dan 4 Tanggung Jawab Profesional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan studi dokumen, wawancara dan observasi. Uji validitas data data dilakukan dengan teknik triangulasi dan sumber. Hasil penelitian 1 Kinerja guru dalam melakukan pembelajaran tematik berbasis lingkungan pada domain 1 perencanaan dan persiapan pembelajaran berada pada kategori Sangat Baik dengan ketercapaian persentase 82%. 2 Pada dolain 2 Pengelolaan Kelas juga berada pada kategori Sangat Baik dengan ketercapaian presentase 80%. 3 pada domain 3 Proses Pembelajaran berada pada kategori Baik dengan tingkat ketercapaian presentase 67%, dan 4 pada domain 4 Tanggung Jawab Profesional berada pada kategori Baik dengan presentase 71%. Hasil Evaluasi kinerja guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran tematik berbasis lingkungan di SD Negeri Candigaron 01 berdasarkan 4 domain menurut teori Charlotte Danielson masuk dalam kategori baik dengan tingkat ketercapaian sebesar 75%. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan kepala sekolah untuk memotivasi dan merefleksi guru-guru di SD Negeri Candigaron 01 dalam melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan dan untuk peneliti selanjutnya Penelitian mengenai evaluasi kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan di setiap jenjang pendidikan dengan menerapkan model Charlotte Danielsonmasih perlu Batu SumbungHotmaulina SihotangUntuk mencapai hasil yang optimal dalam sebuah manajemen sekolah maka seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola tenaga pendidik dan kependidikaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perencanaan, rekrutmen, pembinaan dan pengembangan, promosi dan mutasi, pemberhentian, dan kompensasi serta penghargaan kepada tenaga kependidikan di SMA Kristen Barana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode observasi, dan analisis deskriptif. Data diperoleh dari regulasi, literatur dan wawancara mendalam dengan pihak manajemen sekolah SMA Kristen Barana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Kristen Barana telah menunjukkan bahwa sekolah telah merencanakan sumber daya manusia yaitu tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan sekolah. Pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dan juga staf telah dan akan selalu menjadi program sekolah yang harus dilaksanakan. Sekolah tidak pernah memberhentikan pendidik dan staf. Oleh karena itu sebagai rekomendasi kepada semua pihak, sekolah negeri atau swasta hendaknya kompetensi tenaga kependidikan lebih ditingkatkan, agar pendidikan di Indonesia semakin mencapai tujuan pendidikan nasional yang 'AiniRisdoyok RisdoyokJunaidi JunaidiPermasalahan dalam penelitian ini adalah kurang baiknya Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang sehingga mengakibatkan belum terpenuhinya tugas pokok dan fungsi guru PAI SD se Kota Padang Panjang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan berapa besar kontribusi Pengalaman Mengajar dan Keterampilan Mengajar Terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah terungkapnya 1 Terdapatnya Kontribusi Pengalaman Mengajar terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang, adapun besarnya Kontribusi Pengalaman Mengajar terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang adalah dengan koefisien determinasi sebesar atau 26,73 % 2 terdapat Kontribusi Keterampilan Mengajar Terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang, Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang ditentukan oleh Keterampilan Mengajar adalah dengan koefisien determinasi sebesar atau %. 3 Kontribusi Pengalaman Mengajar dan Keterampilan Mengajar secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang, dan Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang ditentukan oleh Pengalaman Mengajar dan Keterampilan Mengajar secara bersama-sama adalah dengan koefisien determinasi sebesar atau Melianni SibagariangAsnita Hasibuan Patri Janson SilabanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Explicit Instruction pada Tema Udara Bersih Bagi Kesehatan di kelas V SD Negeri 106144 Sei Mencirim. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjeknya yaitu peserta didik kelas V SD Negeri 106144 Sei Mencirim yang berjumlah 22 siswa yaitu 9 laki-laki dan 13 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pretest tes awal siswa yang tuntas 27% dan tidak tuntas 73%, dengan nilai rata-rata 56. Pada post-test siklus I meningkat menjadi 64% yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas 36%, dengan nilai rata-rata 70. Pada post-test siklus II meningkat menjadi 82% yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas 18% , dengan nilai rata-rata 81. Selanjutnya, skor dari hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dan meningkat pada siklus II yaitu nilai 78 baik meningkat menjadi nilai 85 sangat baik dan skor observasi kegiatan siswa pada siklus I dengan nilai 65 cukup meningkat pada siklus II dengan nilai 84 baik.Ririn HendrawatiHenny Dewi KoeswantiElvira Hosein RadiaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Inquiry dan mengetahui peningkatan hasil belajar tema 7 muatan IPS, Bahasa Indonesia dan IPA pada siswa kelas 5 di SDN Cebongan 01 Salatiga. Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan tes hasil belajar. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi dan soal-soal tes yang kemudian dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase rata-rata hasil belajar. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus yang hanya 8 siswa meningkat menjadi 14 siswa tuntas dengan rata-rata 72 pada siklus I. Pada siklus II siswa yang mencapai KKM mencapai 17 orang dengan rata-rata 78,28. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar tema 7 muatan IPS, Bahasa Indonesia dan IPA pada siswa kelas 5 di SD Negeri Cebongan 01 has not been able to resolve any references for this publication.
peningkatankemampuan menulis deskripsi dengan penggunaan media video pada siswa kelas 4 sekolah dasar negeri oro-oro ombo.docx; peningkatan kualitas pembelajaran ipa melalui pendekatan scientific dan model tps pada siswa kelas va sdn tambakaji 04 semarang.docx; proposal ptk ipa sd.docx; sistematika proposal penelitian tindakan kelas (ptk).pptx

Proposal ptk1. Hakikat Proposal PTKAnda tentu sudah sering mendengar istilah proposal, bahkan tidak mustahil Anda sudah pernah mempersiapkan suatu proposal. Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang akan dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran atau biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Anda pasti dapat menduga mengapa kita perlu mengajukan proposal. Apa jawaban Anda? Ya, mungkin karena perlu biaya, atau ikut satu perlombaan. Dan, tidak mustahil pula karena Anda memerlukan dukungan dalam pelaksanaannya. Dukungan tersebut tidak terbatas pada biaya, tetapi juga mungkin sumber daya, khususnya sumber daya dengan Proposal PTK, hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposal dalam bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim yang terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan di wilayah Anda menyelenggarakan perlombaan melakukan PTK bagi para guru SD, SMP, dan SMA, maka jika sebagai guru, Anda ingin mengikuti perlombaan tersebut, Anda harus mempersiapkan sebuah proposal, sesuai dengan format yang diberikan oleh panitia. Pada tingkat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti, dalam hal ini Direktorat PembinaanPendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Dit. P2TK-KPT, terdapat program tahunan yang menyediakan dana untuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. Program ini berupa program kompetisi, yang berarti bahwa dana diberikan kepada para dosen LPTK yang proposalnya terpilih. Para dosen LPTK ini wajib berkolaborasi dengan para guru, sehingga dengan demikian terbuka peluang bagi Anda untuk ikut dalam kompetisi Format Proposal PTKSeperti yang sudah dipaparkan di atas, setiap sponsor pada dasarnya akan mempunyai format sendiri yang perlu diikuti oleh mereka yang mengajukan proposal. Variasi tersebut pada umumnya terdapat pada identitas dan hal-hal yang bersifat administratif, namun dari segi substansi pada dasarnya semua Proposal PTK mengacu pada komponen yang sama. Hal-hal yang bersifat administratif misalnya surat keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti, dan semacamnya, sedangkan substansi proposal penelitianpada dasarnya terdiri dari komponen Pendahuluan, yang berisi latar belakang Masalah, Tujuan, dan Manfaat Kerangka Metodologi PTK tentu mempunyai ciri khas yang membedakannya dari proposal penelitian biasa. Meskipun demikian, substansi proposal PTK tidak jauh berbeda dari substansi penelitian non PTK, hanya pengemasannya yang berbedaCobalah Anda cermati formal proposal PTK berikut, yang sebagian besar diambil dari format yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti pada Tahun 2004 untuk Tahun Anggaran USULAN PTKA. JUDUL PENELITIANB. BIDANG KAJIANC. PENDAHULUAND. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH E. TUJUAN PENELITIANF. MANFAAT HASIL PENELITIANG. KAJIAN PUSTAKAH. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIANI. JADWAL PENELITIANJ. BIAYA PENELITIANK PERSONALIA PENELITIANL. DAFTAR PUSTAKAM. LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Instrumen Penelitian2 Curriculum Vitae semua peneliti3. Surat Keterangan Ketua Lemlit4. Surat Keterangan DekanJika Anda ingin ikut berlomba untuk mendapatkan dana bagi PTK yang akan Anda laksanakan, Anda harus menyusun proposal dengan menggunakan format tersebut. Agar mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang setiap komponen, mari kita kaji deskripsi singkat setiap komponen. Deskripsi singkat ini bersumber dari Pedoman Penyusunan Usulan PTK yang dikeluarkan oleh Dikti 2004 dan 2005.1. JudulJudul PTK haruslah singkat dan jelas namun mampu menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian. Sebagai contoh, judul penelitian untuk tindakan perbaikan pembelajaran IPS di kelas V SD, dapat dibuat dalam berbagai alternatif sebagai berikut1 Penggunaan Alat Peraga dan Contoh, serta Mengaktifkan Siswa dalam meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V SD Sedayu dalam IPS. 2 Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V SD Sedayu dalam IPS melalui pemberian contoh, dan Mengaktifkan memperhatikan contoh judul di atas, Anda dapat membuat judul sendiri sesuai dengan bidang studi dan masalah Pembelajaran yang menjadi fokus penelitian Anda. Cobalah Anda susun judul penelitian untuk setiap alternatif tindakan yang terdapat pada KB Bidang KajianBidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus PTK yang Anda usulkan, misalnya desain dan strategi pembelajaran, alat bantu, penilaian, atau motivasi yang rendah. Sebagai contoh, bidang kajian untuk judul di atas adalah desain dan strategi pembelajaran. Cobalah Anda tentukan bidang kajian yang berkaitan dengan alternatif tindakan perbaikan yang ada pada Kegiatan Belajar PendahuluanPendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran, proses identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya masalah, serta alasan mengapa masalah penting untuk Perumusan dan Pemecahan MasalahRumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang merupakan masalah penelitian. Anda dapat melihat ulang rumusan masalah di KB 1. Pemecahan masalah disajikan dalam bentuk alternatif tindakan, lengkap dengan argumentasi mengapa tindakan itu yang dipilih untuk mengatasi Tujuan PenelitianTujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan perbaikan. Dalam hal ini Anda harus ingat bahwa tujuan penelitian berbeda dari tujuan perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis. Terkait dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan. Dengan perkataan lain tujuan ini berkaitan dengan mencari jawaban apakah tindakan perbaikan yang kita lakukan berhasil mencapai perbaikan yang diharapkan, atau ada yang perlu diubah pada daur berikutnya. Sebagai contoh, tujuan penelitian yang terkait dengan perbaikan pembelajaran IPS di kelas V SD. dapat disusun sebagai berikut.1 Mendeskripsikan cara menggunakan contoh kongkret dalam menjelaskan 2 Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui tanya jawab dandiskusi.3 Menganalisis dampak penggunaan contoh kongkret dan mengaktifkan siswa terhadap pemahaman Manfaat PenelitianJelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, dan institusi sekolah/LPTK7. Kajian PustakaDalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori, atau penelitian lain yang relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka dapat berasal dari berbagai Rencana dan Prosedur PenelitianBagian ini memuata. Subjek penelitian, tempat, waktu, dan lama Prosedur/langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan, yang terdiri dari 1 perencanaan, 2pelaksanaan tindakan, 3 observasi, evaluasi-refleksi, yang semuanya bersifat siklis berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan. Dalam prosedur juga tergambar peran tim peneliti dalam setiap tahap Jadwal PenelitianJadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan, lengkap dengan waktu pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam bentuk tabel khusus yang disebut Gantt Biaya PenelitianBagian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam penelitian ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari Personalia PenelitianMemuat identitas tim peneliti serta perannya dalam Daftar PustakaMemuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Daftar Pustaka ditulis menurut aturan tertentu, misalnya American psychology Association APA.13. LampiranLampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya yang dilampirkan adalah 1 instrumen penelitian, 2 riwayat hidup tim peneliti, dan 3 surat keterangan lain yang diperlukan. Setelah mengkaji dengan cermat semua uraian di atas dan mengerjakantugas-tugas kecil yang diberikan, tiba saatnya Anda mengerjakan latihan agar pemahaman Anda menjadi semakin mantap. Latihan berikut dapat Anda kerjakan dalam IGAK Wardhani dan kuswaya wihardit, penelitian tindakan kelas, 2011, cet 11, universitas terbuka, hal...

PnEd.
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/7
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/76
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/201
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/214
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/199
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/306
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/75
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/183
  • proposal ptk ips kelas 4