Permasalahan penelitian ini berawal dari perolehan hasil belajar tematik siswa kelas 4 SD Kanaan Ungaran pada muatan Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn masih kurang memuaskan. Rerata hasil belajar Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn berturut-turut baru mencapai 61, 65, 57, dan 57. Rerata hasil belajar tersebut berdampak pada rendahnya pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM berturut-turut baru mencapai 35%, 40%, 20%, dan 15% n=20. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dilakukan upaya perbaikan pembelajaran agar hasil belajar dan capaian KKM dapat ditingkatkan melalui penelitian tindakan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK model Stringer yang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus mencakup tindakan look, think, dan act. Instrumen pengumpulan data menggunakan soal tes dan lembar observasi. Soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan lembar observasi untuk memastikan keterlaksanaan model pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar tematik siswa kelas 4 SD Kanaan Ungaran, kecuali muatan matapelajaran IPA pada Siklus II. Temuan ini didasarkan data bahwa terjadi peningkatan persentase terhadap peningkatan rerata hasil belajar pada muatan Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PKn dari kondisi awal ke Siklus I berturut-turut 6,6%; 6,2%; 10,5%; dan 19,3% serta dari Siklus I ke II sebesar 20,0%; -4,3%; 22,2% dan 13,2%. Dilihat dari pencapaian KKM terlihat bahwa ada peningkatan persentase pencapaian KKM kecuali muatan matapelajaran IPS Siklus I dari kondisi awal ke Siklus I berturut-turut 0,0%; 225%; -37,5%; dan 166,7% serta dari Siklus I ke II sebesar 142,9%; 23,1%; 200%; dan 100%. Berdasarkan temuan bahwa secara umum model pembelajaran Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar, maka disarankan dalam pembelajaran siswa kelas 4 SD Kanaan model pembelajaran Inquiry Learning. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Seorang pendidik itu sangat penting dalam mendorong dan memotivasi siswa agar bersikap lebih baik dengan menciptakan pengalaman belajar di dalam kelas yang dapat menyenangkan dan pendidik juga harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan di kelas supaya materi yang telah disusun dapat terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun permasalah yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti, 2018 yaitu dalam pembelajaran IPS, guru masih cenderung menggunakan model yang kurang tepat dalam proses pembelajaran dan pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru. ...... Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam membuat pertanyaanpertanyaan untuk melakukan investigasi sebagai upaya membangun pengetahuan baru. Widyastuti, 2018. Inkuiri secara umum merupakan sebuah model yang dapat dikombinasikan dengan model lainnya dalam sebuah pembelajaran. ...... Investigasi dapat berupa kegiatan di laboratorium atau kegiatan lainnya dalam mengumpulkan informasi. Proses yang dilakukan meliputi pengumpulan informasi, mengembangkan pengetahuan yang mendalam tentang apa yang sedang di investigasi atau diselidiki Widyastuti, 2018. ... Juliaster MarbunPasca dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan membuat kami perlu melihat situasi dilapangan, secara khusus yang ingin kami observasi adalah kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Adapun lokasi yang menjadi tempat observasi kami yaitu di Yayasan Perguruan SMP Teladan Sumatera Utara. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan bahwa kemampuan literasi dan numerasi peserta didik pasca dimulainya pertemuan tatap muka disekolah dapat dikategorikan rendah. Langkah awal yang kami lakukan adalah menghidupkan kembali perpustakaan dengan melakukan pembenahan perpusatakaan, dimulai dengan membersihkan ruangan perpustakaan, menyusun buku-buku dan mengelompokkan buku-buku baik buku sebagai bahan pelajaran maupun buku-buku cerita yang dapat menambah wawasan peserta didik -peserta didik di SMP Teladan Sumatera Utara, mengatur jadwal kunjungan ke perpustakaan. Berbagai jenis kegiatan positif yang kami lakukan sangat terasa dampaknya bagi sekolah teladan sumatera utara. Antusiame dari peserta didik dalam mengujungi serta belajar diperpustakaan membuat sistuasi pembelajaran disekolah tersebut menajdi berharap kepada pihak sekolah untuk senantiasa merawat perpustakaan, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mengajak peserta didik untuk tetap meningkatkan literasi dan numerasi dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku serta Menghindari hal – hal dan kegiatan yang mengarah pada hal negatif yang dapat merusak peserta didik Harum PratiwiGuesa MaiwindaJepri NaldiRina AsyatiPermasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V yang masih rendah dan mengenai guru yang kurang mengkontruksi pemikiran siswa serta kurang melibatkan siswa dalam menemukan konsep. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Pendekatan Inquiry Based Learning pada siswa kelas V SD Negeri 17 Batipuah Baruah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 17 Batipuah Baruah, penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini mengalami peningkatan hasil RPP siklus I rata – rata 72,5% C siklus II rata-rata 86,25 B, aspek guru siklus I nilai rata-rata 78,13 B siklus II nilai rata-rata 85,94 % B, aspek siswa siklus I nilai rata-rata 78,12% B siklus II nilai rata-rata 85,94% B,penilaian hasil belajar siswa siklus I dengan nilai rata – rata 69,79 % C dan pada siklus II dengan nilai rata – rata 84,59% B. Dapat disimpulkan penggunaan pendekatan Inquiry Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Septianing Wardanti Mawardi MawardiPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru kelas dalam melakukan pembelajaran tematik terpadu berbasis lingkungan di SD Negeri Candigaron 01 Sumowono. Jenis penelitian ini adalah penelitian Evaluatif. Dalam penelitian ini digunakan model dari Charlotte Danielson yang mengevaluasi kinerja guru mencakup 4 domain 1 Perencanaan dan Persiapan Pembelajaran, 2 Pengelolaan Kelas, 3 Proses pembelajaran, dan 4 Tanggung Jawab Profesional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan studi dokumen, wawancara dan observasi. Uji validitas data data dilakukan dengan teknik triangulasi dan sumber. Hasil penelitian 1 Kinerja guru dalam melakukan pembelajaran tematik berbasis lingkungan pada domain 1 perencanaan dan persiapan pembelajaran berada pada kategori Sangat Baik dengan ketercapaian persentase 82%. 2 Pada dolain 2 Pengelolaan Kelas juga berada pada kategori Sangat Baik dengan ketercapaian presentase 80%. 3 pada domain 3 Proses Pembelajaran berada pada kategori Baik dengan tingkat ketercapaian presentase 67%, dan 4 pada domain 4 Tanggung Jawab Profesional berada pada kategori Baik dengan presentase 71%. Hasil Evaluasi kinerja guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran tematik berbasis lingkungan di SD Negeri Candigaron 01 berdasarkan 4 domain menurut teori Charlotte Danielson masuk dalam kategori baik dengan tingkat ketercapaian sebesar 75%. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan kepala sekolah untuk memotivasi dan merefleksi guru-guru di SD Negeri Candigaron 01 dalam melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan dan untuk peneliti selanjutnya Penelitian mengenai evaluasi kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan di setiap jenjang pendidikan dengan menerapkan model Charlotte Danielsonmasih perlu Batu SumbungHotmaulina SihotangUntuk mencapai hasil yang optimal dalam sebuah manajemen sekolah maka seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola tenaga pendidik dan kependidikaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perencanaan, rekrutmen, pembinaan dan pengembangan, promosi dan mutasi, pemberhentian, dan kompensasi serta penghargaan kepada tenaga kependidikan di SMA Kristen Barana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode observasi, dan analisis deskriptif. Data diperoleh dari regulasi, literatur dan wawancara mendalam dengan pihak manajemen sekolah SMA Kristen Barana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Kristen Barana telah menunjukkan bahwa sekolah telah merencanakan sumber daya manusia yaitu tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan sekolah. Pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dan juga staf telah dan akan selalu menjadi program sekolah yang harus dilaksanakan. Sekolah tidak pernah memberhentikan pendidik dan staf. Oleh karena itu sebagai rekomendasi kepada semua pihak, sekolah negeri atau swasta hendaknya kompetensi tenaga kependidikan lebih ditingkatkan, agar pendidikan di Indonesia semakin mencapai tujuan pendidikan nasional yang 'AiniRisdoyok RisdoyokJunaidi JunaidiPermasalahan dalam penelitian ini adalah kurang baiknya Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang sehingga mengakibatkan belum terpenuhinya tugas pokok dan fungsi guru PAI SD se Kota Padang Panjang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan berapa besar kontribusi Pengalaman Mengajar dan Keterampilan Mengajar Terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah terungkapnya 1 Terdapatnya Kontribusi Pengalaman Mengajar terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang, adapun besarnya Kontribusi Pengalaman Mengajar terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang adalah dengan koefisien determinasi sebesar atau 26,73 % 2 terdapat Kontribusi Keterampilan Mengajar Terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang, Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang ditentukan oleh Keterampilan Mengajar adalah dengan koefisien determinasi sebesar atau %. 3 Kontribusi Pengalaman Mengajar dan Keterampilan Mengajar secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang, dan Kinerja Guru PAI SD se Kota Padang Panjang ditentukan oleh Pengalaman Mengajar dan Keterampilan Mengajar secara bersama-sama adalah dengan koefisien determinasi sebesar atau Melianni SibagariangAsnita Hasibuan Patri Janson SilabanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Explicit Instruction pada Tema Udara Bersih Bagi Kesehatan di kelas V SD Negeri 106144 Sei Mencirim. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjeknya yaitu peserta didik kelas V SD Negeri 106144 Sei Mencirim yang berjumlah 22 siswa yaitu 9 laki-laki dan 13 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pretest tes awal siswa yang tuntas 27% dan tidak tuntas 73%, dengan nilai rata-rata 56. Pada post-test siklus I meningkat menjadi 64% yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas 36%, dengan nilai rata-rata 70. Pada post-test siklus II meningkat menjadi 82% yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas 18% , dengan nilai rata-rata 81. Selanjutnya, skor dari hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dan meningkat pada siklus II yaitu nilai 78 baik meningkat menjadi nilai 85 sangat baik dan skor observasi kegiatan siswa pada siklus I dengan nilai 65 cukup meningkat pada siklus II dengan nilai 84 baik.Ririn HendrawatiHenny Dewi KoeswantiElvira Hosein RadiaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Inquiry dan mengetahui peningkatan hasil belajar tema 7 muatan IPS, Bahasa Indonesia dan IPA pada siswa kelas 5 di SDN Cebongan 01 Salatiga. Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan tes hasil belajar. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi dan soal-soal tes yang kemudian dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase rata-rata hasil belajar. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus yang hanya 8 siswa meningkat menjadi 14 siswa tuntas dengan rata-rata 72 pada siklus I. Pada siklus II siswa yang mencapai KKM mencapai 17 orang dengan rata-rata 78,28. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar tema 7 muatan IPS, Bahasa Indonesia dan IPA pada siswa kelas 5 di SD Negeri Cebongan 01 has not been able to resolve any references for this publication.peningkatankemampuan menulis deskripsi dengan penggunaan media video pada siswa kelas 4 sekolah dasar negeri oro-oro ombo.docx; peningkatan kualitas pembelajaran ipa melalui pendekatan scientific dan model tps pada siswa kelas va sdn tambakaji 04 semarang.docx; proposal ptk ipa sd.docx; sistematika proposal penelitian tindakan kelas (ptk).pptx
Proposal ptk1. Hakikat Proposal PTKAnda tentu sudah sering mendengar istilah proposal, bahkan tidak mustahil Anda sudah pernah mempersiapkan suatu proposal. Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang akan dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran atau biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Anda pasti dapat menduga mengapa kita perlu mengajukan proposal. Apa jawaban Anda? Ya, mungkin karena perlu biaya, atau ikut satu perlombaan. Dan, tidak mustahil pula karena Anda memerlukan dukungan dalam pelaksanaannya. Dukungan tersebut tidak terbatas pada biaya, tetapi juga mungkin sumber daya, khususnya sumber daya dengan Proposal PTK, hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposal dalam bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim yang terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan di wilayah Anda menyelenggarakan perlombaan melakukan PTK bagi para guru SD, SMP, dan SMA, maka jika sebagai guru, Anda ingin mengikuti perlombaan tersebut, Anda harus mempersiapkan sebuah proposal, sesuai dengan format yang diberikan oleh panitia. Pada tingkat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti, dalam hal ini Direktorat PembinaanPendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Dit. P2TK-KPT, terdapat program tahunan yang menyediakan dana untuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. Program ini berupa program kompetisi, yang berarti bahwa dana diberikan kepada para dosen LPTK yang proposalnya terpilih. Para dosen LPTK ini wajib berkolaborasi dengan para guru, sehingga dengan demikian terbuka peluang bagi Anda untuk ikut dalam kompetisi Format Proposal PTKSeperti yang sudah dipaparkan di atas, setiap sponsor pada dasarnya akan mempunyai format sendiri yang perlu diikuti oleh mereka yang mengajukan proposal. Variasi tersebut pada umumnya terdapat pada identitas dan hal-hal yang bersifat administratif, namun dari segi substansi pada dasarnya semua Proposal PTK mengacu pada komponen yang sama. Hal-hal yang bersifat administratif misalnya surat keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti, dan semacamnya, sedangkan substansi proposal penelitianpada dasarnya terdiri dari komponen Pendahuluan, yang berisi latar belakang Masalah, Tujuan, dan Manfaat Kerangka Metodologi PTK tentu mempunyai ciri khas yang membedakannya dari proposal penelitian biasa. Meskipun demikian, substansi proposal PTK tidak jauh berbeda dari substansi penelitian non PTK, hanya pengemasannya yang berbedaCobalah Anda cermati formal proposal PTK berikut, yang sebagian besar diambil dari format yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti pada Tahun 2004 untuk Tahun Anggaran USULAN PTKA. JUDUL PENELITIANB. BIDANG KAJIANC. PENDAHULUAND. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH E. TUJUAN PENELITIANF. MANFAAT HASIL PENELITIANG. KAJIAN PUSTAKAH. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIANI. JADWAL PENELITIANJ. BIAYA PENELITIANK PERSONALIA PENELITIANL. DAFTAR PUSTAKAM. LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Instrumen Penelitian2 Curriculum Vitae semua peneliti3. Surat Keterangan Ketua Lemlit4. Surat Keterangan DekanJika Anda ingin ikut berlomba untuk mendapatkan dana bagi PTK yang akan Anda laksanakan, Anda harus menyusun proposal dengan menggunakan format tersebut. Agar mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang setiap komponen, mari kita kaji deskripsi singkat setiap komponen. Deskripsi singkat ini bersumber dari Pedoman Penyusunan Usulan PTK yang dikeluarkan oleh Dikti 2004 dan 2005.1. JudulJudul PTK haruslah singkat dan jelas namun mampu menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian. Sebagai contoh, judul penelitian untuk tindakan perbaikan pembelajaran IPS di kelas V SD, dapat dibuat dalam berbagai alternatif sebagai berikut1 Penggunaan Alat Peraga dan Contoh, serta Mengaktifkan Siswa dalam meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V SD Sedayu dalam IPS. 2 Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V SD Sedayu dalam IPS melalui pemberian contoh, dan Mengaktifkan memperhatikan contoh judul di atas, Anda dapat membuat judul sendiri sesuai dengan bidang studi dan masalah Pembelajaran yang menjadi fokus penelitian Anda. Cobalah Anda susun judul penelitian untuk setiap alternatif tindakan yang terdapat pada KB Bidang KajianBidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus PTK yang Anda usulkan, misalnya desain dan strategi pembelajaran, alat bantu, penilaian, atau motivasi yang rendah. Sebagai contoh, bidang kajian untuk judul di atas adalah desain dan strategi pembelajaran. Cobalah Anda tentukan bidang kajian yang berkaitan dengan alternatif tindakan perbaikan yang ada pada Kegiatan Belajar PendahuluanPendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran, proses identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya masalah, serta alasan mengapa masalah penting untuk Perumusan dan Pemecahan MasalahRumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang merupakan masalah penelitian. Anda dapat melihat ulang rumusan masalah di KB 1. Pemecahan masalah disajikan dalam bentuk alternatif tindakan, lengkap dengan argumentasi mengapa tindakan itu yang dipilih untuk mengatasi Tujuan PenelitianTujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan perbaikan. Dalam hal ini Anda harus ingat bahwa tujuan penelitian berbeda dari tujuan perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis. Terkait dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan. Dengan perkataan lain tujuan ini berkaitan dengan mencari jawaban apakah tindakan perbaikan yang kita lakukan berhasil mencapai perbaikan yang diharapkan, atau ada yang perlu diubah pada daur berikutnya. Sebagai contoh, tujuan penelitian yang terkait dengan perbaikan pembelajaran IPS di kelas V SD. dapat disusun sebagai berikut.1 Mendeskripsikan cara menggunakan contoh kongkret dalam menjelaskan 2 Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui tanya jawab dandiskusi.3 Menganalisis dampak penggunaan contoh kongkret dan mengaktifkan siswa terhadap pemahaman Manfaat PenelitianJelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, dan institusi sekolah/LPTK7. Kajian PustakaDalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori, atau penelitian lain yang relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka dapat berasal dari berbagai Rencana dan Prosedur PenelitianBagian ini memuata. Subjek penelitian, tempat, waktu, dan lama Prosedur/langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan, yang terdiri dari 1 perencanaan, 2pelaksanaan tindakan, 3 observasi, evaluasi-refleksi, yang semuanya bersifat siklis berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan. Dalam prosedur juga tergambar peran tim peneliti dalam setiap tahap Jadwal PenelitianJadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan, lengkap dengan waktu pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam bentuk tabel khusus yang disebut Gantt Biaya PenelitianBagian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam penelitian ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari Personalia PenelitianMemuat identitas tim peneliti serta perannya dalam Daftar PustakaMemuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Daftar Pustaka ditulis menurut aturan tertentu, misalnya American psychology Association APA.13. LampiranLampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya yang dilampirkan adalah 1 instrumen penelitian, 2 riwayat hidup tim peneliti, dan 3 surat keterangan lain yang diperlukan. Setelah mengkaji dengan cermat semua uraian di atas dan mengerjakantugas-tugas kecil yang diberikan, tiba saatnya Anda mengerjakan latihan agar pemahaman Anda menjadi semakin mantap. Latihan berikut dapat Anda kerjakan dalam IGAK Wardhani dan kuswaya wihardit, penelitian tindakan kelas, 2011, cet 11, universitas terbuka, hal...
PnEd.