Liputan6com, Bogor - Pembakaran umbul-umbul merah putih terjadi di depan Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud di Desa Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (17/8/2017) dini hari.Kepolisian Resor Bogor pun mengamankan 23 orang untuk dimintai keterangan.. Puluhan orang yang diamankan terdiri dari guru dan pengurus Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud. "Iya Sekilas PPTQ Ibnu Mas'ud MojokertoPPTQ Ibnu Mas’ud adalah pondok pesantren yang fokus pada program pendidikan tahfidz Al-Qur’an. PPTQ Ibnu Mas’ud merupakan pengembangan program pondok yang dirintis mulai tahun 2006 dengan nama Panti Asuhan Bukit Shafa Marwah dibawah naungan Yayasan Bukit Shafa Marwah. Didirikan dalam rangka kaderisasi huffadz para penghafal Al-Qur’an, yang kemudian akan diterjunkan ke dalam dunia dakwah di masyarakat untuk mensyiarkan Al-Qur’anul Kariim. Program Takhassus di PPTQ Ibnu Mas’ud memberikan fasilitas full beasiswa bagi santri yatim dan dhuafa. Program Takhassus ini diperuntukkan bagi lulusan SMA atau sederajat yang mempunyai keinginan kuat untuk hafal Al-Qur’an 30 juz dan kemudian mendakwahkannya ke masyarakat secara luas. Kurikulum PembelajaranKurikulum pembelajaran PPTQ Ibnu Mas’ud terdiri dari 5 program utama Tahsin Al-Qur’an Yakni program pembenahan tajwid dan makharijul huruf agar bacaan lancar, baik dan benar sesuai kaedah yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Praktik Mengajar Santri diterjunkan untuk praktik mengajar TPQ dan program tahfidz anak. Tahfidz Al-Qur’an Kakni program menghafal Al-Qur’an dengan metode talaqqi setor hafalan tatap muka langsung . Dibimbing oleh ustadz yang hafal Al-Qur’an dan bersanad. Tafhim dan Tadabbur Al-Qur’an Yakni program memahami Al-Qur’an, baik perkata maupun makna secara global, dengan goal agar santri bisa mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an. Leadership Yakni program pembinaan dan pelatihan leadership skill. Menetapkanhari-hari tertentu dengan kebaikan, telah berlangsung sejak masa sahabat. Karena itu para ulama di mana-mana, mengadakan tradisi Yasinan setiap malam Jum’at atau lainnya, dan beragam tradisi lainnya. Hal ini telah berlangsung sejak masa salaf. 6) Atsar Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
Jakarta - Warga Tamansari, Kabupaten Bogor, berunjuk rasa di sekitar Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud. Mereka meminta kepada pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera menutup pondok pesantren karena dianggap meresahkan masyarakat, yang menjadikan ponsok pesantren tersebut sebagai sarang teroris. “Kami menolak keberadaan Ibnu Mas’ud. Kalau tidak ditutup, kami yang akan menutupnya,” ujar ustaz Mercon dalam orasinya. Sebelumnya, aksi dan kecaman warga juga sempat dilayangkan kepada Ponpes Ibnu Mas'ud saat terjadi peristiwa pembakaran umbul-umbul merah putih pada Rabu 16 Agustus 2017. Warga kemudian menuntut pertanggungjawaban atas tindakan pembakaran umbul-umbul merah putih yang dilakukan oleh seorang pengurus ponpes. Warga juga menuntut agar keberadaan lembaga pendidikan penghafal Alquran itu dibubarkan. Sekretaris Daerah Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar juga menegaskan bahwa surat pernyataan bersama dibuat bukan berarti Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mendukung lembaga pendidikan keagamaan Islam. Namun semata-mata dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta merawat dan menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dari catatan ada 3 fakta yang mendasari penutupan lembaga pendidikan tersebut. Apa saja? Ini dia Saksikan Video Menarik Berikut Ini 1. Tidak Memiliki IMBSekretaris Daerah Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar menyebut alasan lain yang juga jadi penyebab penutupan pesantren. Lembaga ini tidak mengantongi izin pendirian dan operasional lembaga pendidikan keagamaan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, dan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam. “Karena Ibnu Mas'ud tidak memiliki izin mendirikan bangunan gedung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2009 tentang Bangunan Gedung," ungkap Adang, Senin 18/9/17. Tak hanya itu, seperti termaktub dalam surat pernyataan ada alasan lain. Di antaranya tidak memiliki izin pendirian dan operasional sebagai lembaga pendidikan keagamaan. Kemudian, tidak memiliki izin mendirikan bangunan gedung. Kegiatan yang dilaksanakan juga dianggap terindikasi kuat bertentangan dengan tujuan, asas dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 2. Dituding Sarang TerorisWarga Tamansari, Kabupaten Bogor, menilai bahwa pondok pesantren Ibnu Mas’ud menyebarkan paham radikal dan disebut sebagai sarang teroris. Oleh karena itu, warga berunjuk rasa di sekitar Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Ketua Yayasan Al Urwatul Wutsqo, Agus Purwoko yang membawahi Pesantren Ibnu Masud menyangkal adanya ajaran menyimpang. Ia menyebut, di pesantrennya hanya mengajarkan hafalan Alquran. "Kami hadir di desa ini bukan untuk memberikan kerugian bagi masyarakat sini, tapi kami memberikan keuntungan bagi umat muslim seutuhnya. Kehadiran kami semata-mata ingin mengajarkan tahfidz Quran," kata Agus Purwoko saat ditemui wartawan di Ponpes Ibnu Masud Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pengasuh ponpes telah meminta orangtua santri untuk menjemput anak-anak mereka. Santri pun sudah dijemput keluarganya masing-masing sejak Jumat, 15 September lalu. "Sudah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing," kata Kepala Desa Sukajaya, Wahyudin, di Ponpes Ibnu Mas'ud, Bogor, Jawa Barat, Minggu 17/9/2017. Apriliana Nurul 3. Bertentangan dengan PancasilaPesantren Tahfidz Quran Ibnu Mas'ud yang berlokasi di Kampung Jami, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor didemo warga karena dituding mengajarkan ajaran radikal, Senin 18 Agustus 2017. Warga menuntut agar pesantren tersebut dibubarkan dan ditutup. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren tersebut terindikasi bertentangan dengan tujuan, asas, ciri yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Aktivitas yang dilakukan oleh lembaga tersebut tentu saja menimbulkan keresahan masyarakat yang ditakutkan akan menimbulkan konflik. “Selain resah, juga menimbulkan konflik di masyarakat yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Sekretaris Daerah Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PesantrenMa’arif Nahdlatul Ulama Kota Metro menggelar acara Tasyakuran Khatmil Qur’an Binazhor dilaksanakan pada tanggal 02 januari 2022 yang dikuti oleh 17 Santri Madrasah Diniyah Salafiyah. “Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur ï»żPesantren Ibnu Mas'ud Foto Reuters/BeawihartaUmurnya baru 11 tahun ketika Hatf Saiful Rasul berkata pada ayahnya, bahwa ia ingin pergi ke Suriah dan menjadi pejuang ISIS. Tentu saja, sang ayah tak langsung percaya. Baginya, kemauan anaknya untuk bertarung di Suriah hanya candaan semata. “Tapi jadi berbeda ketika Hatf ngomong begitu terus-terusan.”Hatf memang terus meyakinkan ayahnya. Ia bilang bahwa teman-teman dan sebagian guru di pesantren tempat ia belajar, Ibnu Mas’ud, telah berangkat dan menjadi pejuang bagi ISIS. Di 2015, sang ayah menyetujui keinginan sang anak untuk berangkat ke Suriah. Pada akhirnya, ayahnya juga bukan orang yang jauh dari gelanggang jihad militan. Ayah Hatf adalah Syaiful Anam alias Brekele, terpidana kasus terorisme dengan lama hukuman 18 tahun penjara. Ia merupakan salah satu pelaku peledakan bom di Pasar Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, di tahun 2005. Salah satu alasan Anam menyetujui keinginan anaknya adalah karena ia menganggap bahwa pesantren Ibnu Mas’ud tempat anaknya bersekolah dipimpin oleh “rekan-rekan pejuang dengan ideologi yang sama” dengan dirinya. Apabila delapan orang gurunya dan tiga santrinya telah menjadi martir ISIS di Suriah, mengapa anaknya yang menjadi siswa di pesantren tersebut tidak mengambil langkah yang sama?Hatf Saiful Rasul di Suriah Foto TELEGRAM/Handout via REUTERSKesaksian tersebut diungkap Syaiful Anam dalam sebuah essai kata yang dilansir oleh Reuters. Dalam essai tersebut, Anam menjelaskan bahwa anaknya pergi ke Suriah bersama beberapa orang keluarganya pada 2015. Di sana, mereka bergabung dengan militan ISIS asal Prancis. Menurut Reuters, kebenaran informasi keberangkatan Hatf ke Suriah tersebut dikonfirmasi oleh pihak keamanan Indonesia. Hatf hanyalah satu dari 12 orang dari Pesantren Ibnu Mas’ud yang berangkat ke Timur Tengah untuk berjuang bersama ISIS dalam kurun waktu 2013 hingga 2016. Selain 12 orang itu, ada 18 orang lainnya yang punya hubungan dengan Pesantren Ibnu Mas’ud telah menjadi tersangka, buron, atau bahkan telah tewas di tangan personel anti-terorisme Indonesia. Pihak Pesantren Ibnu Mas’ud sendiri menolak segala tuduhan bahwa pesantrennya terkait ataupun mendukung ISIS maupun kelompok militan Islam lainnya. Bahkan, Jumadi, juru bicara pesantren tersebut, menolak pesantrennya telah mengajarkan interpretasi ekstrem Islam ke santri-santri mereka.“Kami tak punya kurikulum,” ucap Jumadi kepada Reuters. “Tapi Kami fokus pada ilmu tahfiz, menghafal Alquran, juga hadits. Kami mengajari siswa kami tentang bahasa Arab, tentang iman, dan sejarah Islam.”Jumadi mengakui bahwa Hatf memang merupakan salah satu bekas murid pesantren tersebut. Namun, ia tidak mengetahui alasan mengapa Hatf meninggalkan pesantren juga mengaku tak mengetahui perkara pengajar dan santri pesantren tersebut yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS -kecuali tiga guru dan seorang murid yang tertangkap di Singapura tahun lalu. Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud terletak di kaki Gunung Salak, tepatnya di desa Sukajaya, Tamansari, Bogor. Dalam pesantren tersebut terdapat beberapa bangunan yang menjadi ruang kelas, asrama, dan sebuah masjid. Jumlah santrinya mencapai 200 orang, dari yang masih sekolah dasar hingga siswa ponpes tersebut sebetulnya tak lepas dari perhatian pihak keamanan Indonesia. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi BNPT, menyebut bahwa pihaknya telah mengetahui masalah terkait Ponpes Ibnu Mas’ud. Namun begitu, lemahnya hukum kontra-terorisme di Indonesia disebutnya menjadi penyebab mengapa ponpes seperti Ibnu Mas’ud tak dikenakan aksi yang efektif.“Pada dasarnya, itu bukan domain kerja kami, ini kerjaan Kementerian Agama,” ucap Idris kepada Reuters. “Kami sudah memberi tahu Kementerian Agama bahwa mereka punya masalah dengan Ibnu Mas’ud.”Masalah tak hanya sampai di situ. Ketika ditanya mengapa pesantren tersebut tak ditutup, Kementerian Agama sendiri mengaku tak bisa berbuat banyak. “Ibnu Mas’ud tak pernah terdaftar sebagai pesantren,” ucap Kamaruddin Amin, dirjen pendidikan Agama Islam di Kementerian Agama. Jumadi membenarkan status tersebut. Syaiful Anam, ayah Hatf Foto REUTERS/BeawihartaKeinginan bertempur Hatf menemui akhir tak menyenangkan pada 1 September 2016 kemarin. Ia tewas akibat serangan udara di kota Jarabulus, Suriah, hanya dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-13. Syaiful Anam, bangga dengan apa yang dilakukan anaknya. “Saya tidak merasa sedih maupun kehilangan. Kecuali, sedikit kesedihan yang sebagai seorang ayah yang kehilangan anak kesayangannya,” ucap Anam kepada Reuters.“Malah, saya bangga karena anak saya telah mampu berjihad, InshaAllah.” BOGOR MediaGaruda.Co.Id – Camat Tamansari Ahmad Sopian mengatakan, sejumlah santri mulai meninggalkan Pondok Pesantren Ibnu Mas`ud sejak Jumat malam. Mereka dijemput oleh orang tua dan keluarga masing-masing. “Berdasarkan informasi dari kepolisian, sudah ada beberapa orang santrinya meninggalkan pondok,” kata Sopian, Jumat, Penerimaan Santriwati Baru Tahun Ajaran 2023/2024 cara pendaftaran online bisa disimak pada video cara pendaftaran online Tonton Juga Video PSB 2020 ” Ayo mondok di Ibnu Mas’ud Putri “ cara pendaftaran online bisa disimak pada video cara pendaftaran online Pendaftaran secara online dapat dilakukan dengan cara mengisi Formulir Pendaftaran pada link berikut ini. cara pendaftaran online bisa disimak pada video cara pendaftaran online Sedangkan pendaftaran offline dapat dilakukan dengan cara mengunjungi Sekretariat PSB Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Putri yang beralamatkan di Jln. Jendral Sudirman Desa Hariti, Kecamatan Sungai Ray, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 71271 Waktu dan Tempat Gelombang I Satu dari tanggal 01 sampai 31 Maret 2022. Tes Seleksi Calon Santriwati Baru Tanggal Ahad,22 Mei 2022 Tempat Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Putri Jam WITA Formulir Pendaftaran dapat diunduh pada link berikut ini Kontak Person Ustadzah. Nina Yarni, WA/Telp 085249950975 Ustadzah. Elly Ermayanti, , WA/Telp 0823 3553 8299 Ustadzah. Novita Sari , WA/Telp 087818080184 Ustadzah. Dina Nor Ajimah , WA/Telp 0882019601050
ProfilPondok Pesantren Ibnu Mas'ud Putri, Jl. Jend. Sudirman Km. 9 Desa Hariti Kec. Sungai Raya kab. Hulu Sungai Selatan Kal-Sel Pjs. Pimpinan Pondok Ust. Noor Ihsan Taufiq, S.Kom See more 44 Like Comment Share Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud Putri January 13 · Messenger Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud Putri updated their business hours.
Pesantren. Profil Pesantren Indonesia; Kirim Profil Pesantren; Home; Sejarah; Kisah Islami; Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H) dan ② Ali bin Abi Thalib (w. 40 H) Ibnu al-Atsir (w. 606 H), Fakhruddin al-Razi (w. 606 H), Aminuddin Abu al-Khair al-Tibrizi (w. 621 H), al-Rafii (w. 623 H), Ali al-Sakhawi (w. 643
gccO.
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/516
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/267
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/198
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/184
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/219
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/114
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/360
  • 6wspjxnzoj.pages.dev/125
  • pesantren ibnu mas ud